Banyak orang membangun rumah gagal karena ditinggal pergi oleh pemborongnya. Hal tersebut tentu sangat mengecewakan, disamping pekerjaan tidak selesai, hasilnya juga kurang bagus.. sehingga pemilik rumah dirugikan dan dikecewakan.
Kasus seperti itu biasa terjadi dilakukan oleh pemborong personal (bukan badan hukum) yang tidak profesional, kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman dibidangnya. Atau bahkan dilakukan oleh seorang tukang bangunan yang baru belajar mencoba memborong membangun rumah.
Sistem borongan yang biasa dikerjakan oleh pemborong semacam itu biasanya hanya memborong mengerjakannya saja, tidak termasuk bahan materialnya. Tapi kadang-kadang ada juga yang berani dan nekat memborong mengerjakan termasuk bahan materialnya biasanya bermodalkan kepercayaan yang diberikan oleh sebuah atau beberapa toko bahan bangunan. Sebenernya hanya bermodalkan kepercayaan seperti itu tidaklah cukup, sebab yang paling penting adalah kemampuan, skill, serta pengalaman kerja membangun rumah sejenis.
Seorang pemborong harus mampu menahan diri untuk mempertahankan penawaran harga bangunan yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan, jangan tergiur hanya ingin mendapat pekerjaan semata. Sebab kalau tidak, maka dia akan berani mengerjakan sebuah pekerjaan dengan harga di bawah standard sesuai keinginan harga yang diberikan pemilik rumah. Pemilik rumah yang tidak mengetahui seluk beluk bangunan menginginkan harga yang semurah-murahnya seperti menawar barang di pasar, padahal kalau hal tersebut terjadi maka yang rugi bukan orang lain.
Lebih parah lagi jika sistem kerja borongan yang dilaksanakan tanpa ada perjanjian hitam di atas putih, artinya tidak ada perlindungan secara hukum yang melindungi hak dan kewajiban semua pihak, sehingga hal tersebut akan sangat menguntungkan pihak pemborong. Maka dalam kasus seperti itu tidak akan ada proses hukum dan pemborong yang merasa rugi dan tidak mungkin melanjutkan pekerjaannya akan pergi takan kembali.
Oleh sebab itu maka penting sekali merencanakan dengan matang sebelum melaksanakan renovasi atau membangun rumah dengan sistem kerja borongan. Memborongkan pekerjaan membangun sebuah rumah sekalipun kecil harus berdasarkan perencanaan, jelas spesifikasi bangunan yang akan dikerjakannya, ada gambar perencanaan dan gambar pelaksanaan serta RAB sebagai patokan bagi si pemilik rumah dalam melakukan negosiasi harga.
Dalam proses penunjukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi (pemborongan) banguan termasuk rumah, si owner (pemilik rumah)janganlah percaya kepada pemborong yang berani menawar pekerjaan kurang dari 80% x nilai RAB. RAB di sini haruslah RAB yang bisa dipertanggungjawabkan secara kualitas konstruksi, yaitu RAB yang dibuat dengan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi SNI dan perhitungan volume pekerjaanya berdasarkan gambar perencanaan yang lengkap. Selain itu owner (pemilik rumah) juga harus meminta bukti pengalaman membangun rumah yang mirip. Seandainya pemborong tersebut adalah personal, harus dapat menunjukan pengalaman kerja membangun da berani membuktikannya ke lapangan dengan cara bersama-sama mendatangi rumah-rumah yang pernah dikerjakannya.
Jadi untuk menghindari kegagalan dalam membangun rumah, sebaiknya kita sebagai owner yang akan memberi pekerjaan kepada pihak lain harus memiliki dasar perencanaan yang matang, muali dari gambar desain perencanaan termasu perencanaan anggaran biayanya, serta sistem kerja harus memiliki jaminan kekuatan hukum yang melindungi hak dan kewajiban semua pihak.
Home » membangun rumah »
perencanaan rumah »
RAB rumah
» Gagal Bangun Rumah Karena RAB dan Perencanaan Kurang Matang
Entri Populer
-
Kali ini saya ingin berbagi cara menghitung kebutuhan bahan dan upah atau RAB pekerjaan plesteran dan acian bangunan rumah tinggal. Bahan m...
-
Sehingga menemukan halaman ini mungkin Anda pada saat ini sedang mencari informasi tentang bagaimana cara menghitung biaya membuat pondasi b...
-
Pada umumnya masyarakat ketika membangun atau merenovasi rumah mereka dengan cara melaksanakan sendiri, yaitu menggunakan tukang bangunan ya...
-
Mungkin pada saat ini Anda sedang mencari desain rumah luas bangunan 120 m2 untuk ukuran lahan 12 x 18 meter untuk rencana pembangunan ru...
-
Apabila Anda memiliki lahan kavling ukuran lebar 15 M, dan panjang ke belakang18 M atau luas 270 m2, maka Anda bisa membangun sebuah rumah...
-
Anda mau tahu cara praktis cara menghitung kebutuhan bahan bangunan : semen, pasir, dan batu kali atau batu belah pada pekerjaan pasangan po...
-
Hebel atau bata ringan merupakan alternatif bahan material untuk dinding sebgai pengganti bahan lain seperti bata merah dan batako. Saat ...
-
Kali ini saya ingin share desain rumah sederhana type 48 m2 untuk Anda yang ingin melakukan renovasi atau membangun ulang rumah KPR-BTN de...
-
Gambar desain rumah sederhana type 76 untuk dibagun di atas tanah 120 m2 dengan ukuran lebar depan x panjang ke belakang 8 x 15 m. Ukuran t...
-
Mungkin Anda saat ini sedang mencari contoh gambar desain rumah atau luas bangunan 90 sd.100 m2 untuk dibangun di atas luas tanah 170 sd. 2...